Belajar Menjadi Pemilik Bengkel Seutuhnya

Mungkin tantangan tersulit bagi seorang mantan teknisi  yang telah menjadi pemilik bengkel  adalah kesulitannya  melepaskan kendali dari operasi bengkel sehari-hari. Seperti kebanyakan dari kita yang  berlatar belakang seorang teknisi, banyaknya training teknik yang pernah kita ikuti ternyata  tidak pernah mempersiapkan kita dengan baik untuk bertarung di dunia bisnis. 



Pada akhirnya kita akan menghadapi satu fakta yang tak terbantahkan, skil teknik saja ternyata  tidak akan benar-benar membantu Anda dalam dunia bisnis, ada hal penting lainnya menyangkut managerial dan bagaimana cara mendelegasikan agar Anda bisa fokus memikirkan pengembangan usaha.

Kehidupan seorang pemilik bengkel yang baru merintis usaha biasanya dipenuhi dengan berbagai  persoalan dan persoalan tersebut kadang seperti tidak ada hentinya. Seorang pemilik bengkel sulit menerapkan jam kerja normal layaknya orang kantoran. 

Liburan..? Kadang waktu libur pun masih saja ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Menjadi pemilik bengkel sama seperti menjadi orang tua  yang selalu memikirkan anaknya, kita tidak akan pernah bisa melupakan anak kita, urusan kita, dari pikiran kita. Kita  tidak hanya bekerja ekstra, tetapi bertindak ekstrim untuk menyelesaikan pekerjaan.

Tahun-tahun pertama memulai bisnis bengkel mungkin seperti sedang melakukan lari maraton, dimana satu hari menjadi seperti menyatu dengan hari lainnya. Kebebasan waktu yang diharapkan saat memutuskan untuk berhenti bekerja dari orang lain dan memulai usaha sendiri jauh dari kenyataan. Mungkin saking sibuk nya menyelesaikan pekerjaan di bengkel kita jadi banyak melewatkan kegiatan dengan keluarga.

Kegiatan maraton yang kita sebut menjalankan bisnis bengkel ini akan merugikan dalam jangka panjang jika tidak melakukan perubahan. Pemilik bengkel harus melakukan evolusi. Tahap-tahap awal, seperti yang saya jelaskan di atas, merupakan  periode dimana segala hal  bertumpu pada pundak kita. 

Ini adalah saat ketika kita melupakan kesejahteraan kita sendiri dan melakukan apa pun untuk mengatasi semua masalah yang kita hadapi seorang diri. Pada periode ini kita akan  mengalami banyak tekanan mental. 

Hari demi hari, tahun demi tahun, kita berusaha memecahkan semua masalah seorang diri. Kita menghadapi biaya sewa yang terus naik, tagihan yang belum dibayar, karyawan yang tidak puas, pelanggan yang marah, ekonomi yang tidak stabil, perubahan teknologi, dan banyak lagi. Kita jarang meminta bantuan dan berusaha melakukan yang terbaik untuk menemukan jawaban atas masalah kita.


Sebelum mengalami kebangkrutan secara finansial dan kelelahan emosional yang berkepanjangan ada baiknya para pemilik bengkel mulai belajar bagaimana cara menikmati hidup sekaligus mengembangkan usaha, kita butuh bantuan orang lain disekitar kita. 

Untuk dapat berkembang, danbukan hanya sekedar bertahan, dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang mekanisme bisnis dan bukan hanya mekanisme bengkel mobil. Kita harus menyadari bahwa kepemimpinan bukanlah tentang pertunjukan satu orang saja.Sebagai pemilik bengkel, tidak perlu menjawab setiap panggilan telepon, mendiagnosa setiap mobil, atau menangani setiap masalah bisnis atau pelanggan. Kita harus belajar dan bisa mendelegasikan.

Saat Kita belajar untuk melepaskan dan mendelegasikan, maka pandangan tentang dunia di sekitar kita mulai berubah. Kita belajar untuk menaruh kepercayaan kita pada orang lain, berusaha mengajar dan membimbing orang lain, dan kita belajar bahwa melepaskan sebenarnya memungkinkan kita untuk lebih mengontrol hidup dan tujuan kita. Kita mulai memiliki visi, dan menganggap tidak hanya diri kita sendiri yang bertanggung jawab, tetapi juga orang lain di sekitar kita.

Bagi pemilik bengkel yang telah berevolusi dari seorang one man show dan mulai belajar mendelegasikan, pasti tahu persis apa yang saya maksud. Bagi pemilik bengkel yang baru mengenal dunia bisnis atau mereka yang masih bereaksi layaknya seperti pemadam kebakaran  mungkin tidak melihatnya sepenuhnya, tetapi percayalah, apa yang saya bicarakan itu benar. 

Anda akan melalui proses evolusi. Anda mulai berpikir bahwa Anda adalah pusat alam semesta Anda, bintang tunggal yang tidak terpengaruh oleh kekuatan di sekitar kita. Anda akan belajar bahwa Anda bukanlah seorang bintang tunggal. Mendelegasikan bukanlah berarti Anda kehilangan kendali, mendelegasikan dengan cara yang tepat justru  membuat Anda semakin memegang kendali.

Hidup ini terlalu singkat jika kita lewati sendiri. Mulailah melakukan transformasi dan belajar dari pengalaman. Bantulah orang-orang sekitar Anda mengeluarkan potensi terbaik mereka dan teruslah berkembang.


0 Response to "Belajar Menjadi Pemilik Bengkel Seutuhnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1