Strategi Menentukan Harga Sparepart Untuk Menjamin Keuntungan Bengkel

Penentuan Harga Sparepart Menentukan Keuntungan Bengkel

Menentukan harga sparepart yang sesuai mungkin merupakan salah satu pekerjaan yang cukup sulit bagi sebagian pemilik bengkel. Karena harga sparepart sangat menentukan profit bengkel secara keseluruhan, alih-alih ingin mendapatkan keuntungan yang besar, namun yang terjadi malah sebaliknya, pelanggan kabur karena harga sparepart yang ditawarkan terlalu mahal.



Disinilah dibutuhkan strategi yang tepat dari pemilik bengkel agar harga sparepart yang ditawarkan dapat memberikan margin, namun sekaligus dapat bersaing. Bengkel-bengkel yang "sehat" biasanya justru mampu menjual sparepart di atas harga pasaran. Yang menjadi perhatian pemilik bengkel adalah seberapa besar markup yang harus diberikan dari harga retail dan bagaimana proses tersebut dilakukan semudah mungkin.

Terdapat "teknik" ( rumus matematika) untuk strategi penentuan harga sparepat. Juga terdapat software-software yang tersedia dipasaran untuk membantu pemilik bengkel melakukan tugas penting tersebut. Jika strategi ini dilakukan dengan benar maka bengkel dapat meningkatkan keuntungan.


Profit Itu Perlu Dan Wajib..!!!

Tujuan dasarnya adalah laba bersih operasional antara 30-35 % untuk menjadikan bengkel kuat secara finansial. Bengkel tidak akan dapat mencapai hal ini tanpa strategi markup harga sparepart yang tepat.

Pelanggan dengan pola pikir "hemat" mungkin berfikir dia dapat membeli sparepart dengan harga lebih murah dibandingkan harga yang dijual oleh sebuah bengkel yang memang mencari keuntungan dari situ.


Kita juga tahu, kita dapat membeli bahan-bahan makanan dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga makanan yang sudah siap saji di restoran-restoran. Kita paham restoran menjual makanan yang sudah siap saji dengan harga yang sudah termasuk keuntungan dari "jasa memasak" dan margin dari bahan-bahan yang digunakan. Kita tidak dapat datang ke restoran dengan membawa bahan-bahan kita sendiri dan meminta pihak restoran memasaknya untuk kita.

Namun cukup banyak bengkel yang mengizinkan pelanggan untuk membawa sparepart sendiri untuk pekerjaan di bengkel atau bengkel menjual sparepart dengan harga yang sama dari harga beli ditoko sparepart, tentu saja ini membuat hilangnya potensi keuntungan bengkel.

Salah satu alasan mengapa bengkel melakukan hal ini adalah ketakutan kehilangan pelanggan. Namun jika bengkel melakukan pekerjaan dengan keuntungan yang sangat kecil karena menjual sparepart terlalu murah atau mengizinkan pelanggan membawa sparepart sendiri sama saja pemilik bengkel tersebut merusak bisnisnya sendiri dalam rangka mempertahankan pelanggan yang justru memberikan efek negatif pada keuntungan usaha bengkelnya.

Bengkel harus dapat mengedukasi pelanggannya tentang bagaimana bisnis bengkel seharusnya berjalan agar dapat survive, jika memang tidak berhasil adakalanya kita perlu "memecat" pelanggan sebagai jalan mendapatkan pelanggan lain yang dapat memeberikan keuntungan bagi usaha bengkel.

Idealnya usaha bengkel mobil jangan menjual sparepart sesuai harga pricelist, naikkan harganya agar cukup mendapatkan keuntungan dan membuat metode yang mudah dilakukan untuk markup harga sparepart.


Jangan Markup Semua Sparepart Secara Seragam 

Banyak automotive business consultant menyarankan untuk menaikkan harga seluruh sparepart 100% dalam rangka mendapatkan profit margin 50-55%.
Markup penting dilakukan untuk mendapatkan net operating profit 30-35%. Kebanyakan bengkel yang gagal bertahan karena net operating profitnya dibawah angka 15%.

Beberapa bengkel menggunakan metode markup dengan mengalikan dua dari harga pricelist untuk semua sparepart yang mereka jual. Startegi ini mungkin dapat efektif untuk sparepart seperti filter oli yang harganya hanya puluhan ribu rupiah saja, dan tentu saja kurang efektif diterapkan untuk sparepart seperti alternator yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.


Membuat Matriks Markup Sparepart 

Bengkel dapat membuat matriks sederhana menggunakan excel untuk pengelompokan markup harga sparepartnya berdasarkan dari range harga tiap-tiap sparepart, atau dengan memanfaatkan program parts markup matrix yang disediakan secara online oleh beberapa situs seperti ALLDATA atau Mitchell 1. Program ini sangat mudah diterapkan dengan sedikit pengaturan diawalnya.

Membuat proses markup secara otomatis akan mengurangi potensi human error dan memastikan pelanggan tidak mendapatkan harga yang terlalu tinggi. Sparepart-sparepat yang dibeli dari suplier lokal dan mendapatkan diskon yang besar dapat dimarkup lebih tinggi. Sedangkan sparepart yang dibeli dari jaringan dealer resmi yang harganya memang sudah cukup tinggi jangan dimarkup terlalu tinggi untuk menghindari harga menjadi terlalu tinggi dari harga pasaran.

Penggunaan parts price markup matrix akan membantu bengkel mendapatkan keuntungan. Hal ini menjadi sangat penting terutama untuk bengkel-bengkel yang volume  pekerjaan perawatan rutinnya lebih banyak dibandingkan dengan  pekerjaan perbaikan.
Hal ini berhubungan dengan semakin meningkatnya daya tahan kendaraan dan interval  perawatan berkala yang semakin panjang sehingga semakin sedikit jasa kerja  yang dapat dijual.
Hal ini sudah terjadi dan dirasakan pada banyak bengkel-bengkel dealer resmi dan akan menyebar juga ke bengkel-bengkel umum.
Penggantian sparepart akan menjadi porsi keuntungan terbesar karena pekerjaan perawatan berkala lebih banyak menggunakan sparepart namun jam kerjanya lebih sedikit.


Namun Apakah Pelanggan Akan Bersedia Membayar Harga Sparepart Yang lebih Tinggi..?

Jika pelanggan sudah menyukai pelayanan yang diberikan oleh bengkel, harga sparepart tidak terlalu mereka pikirkan lagi. Bengkel tidak dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan dengan cara memberikan diskon berlebihan yang membuat bengkel jadi mengalami kesulitan finansial. Penentuan harga sparepart merupakan salah satu strategi memperoleh keuntungan. Bisnis yang mempunyai keuntungan akan mempunyai kekuatan untuk bertahan. Buat matrikx markup sparepart bengkel dan rasakan keuntungan yang lebih tinggi..




0 Response to "Strategi Menentukan Harga Sparepart Untuk Menjamin Keuntungan Bengkel"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1