Memperbaiki Mobil VS Memperbaiki Orang
Jika para pemilik bengkel diajukan sebuah pertanyaan,:
Apakah bagian paling sulit dari menjalankan bisnis bengkel ?.
Sebagian besar pasti akan menjawab menghadapi orang, baik itu pelanggan maupun karyawan adalah bagian yang paling merepotkan.
Jika pelanggan selalu mempercayai apa yang kita rekomendasikan dan semua karyawan bekerja dengan 100 persen maka suasana usaha bengkel pasti akan sangat menyenangkan.
Namun kenyataan di lapangan tidak seperti itu ...??
Apakah bagian paling sulit dari menjalankan bisnis bengkel ?.
Sebagian besar pasti akan menjawab menghadapi orang, baik itu pelanggan maupun karyawan adalah bagian yang paling merepotkan.
Jika pelanggan selalu mempercayai apa yang kita rekomendasikan dan semua karyawan bekerja dengan 100 persen maka suasana usaha bengkel pasti akan sangat menyenangkan.
Namun kenyataan di lapangan tidak seperti itu ...??
Terkadang banyak energi yang terbuang menghadapi pelanggan yang malah seperti mengajari apa yang seharusnya kita lakukan atau karyawan yang tidak melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab, sehingga tidak ada waktu lagi untuk mengurus hal lain yang lebih penting.
Bisnis bengkel memang memperbaiki mobil namun pada akhirnya kita juga harus memperbaiki manusia juga. Tidak ada jalan lain.
Saat pelanggan datang membawa mobilnya ke bengkel, hanya ada dua hal yang dibutuhkannya
Pertama, kebutuhan fisik dimana mereka ingin alat transportasi mereka terselesaikan
Kedua, kebutuhan emosional dimana pelanggan ingin merasa aman dan mendapatkan pengalaman yang baik.
Menyangkut karyawan, energi emosional sering terkuras setiap hari yang dapat memicu stress secara signifikan dan mempengaruhi produktivitas.
Bagi para pengusaha bengkel yang mengawali kariernya dari seorang teknisi mungkin mempunyai penilaian yang sedikit unik mengenai perbedaan memperbaiki mobil dan memperbaiki manusia.
Mobil akan bersedia menunggu dengan sabar dan tidak akan mengeluh saat Anda berusaha memperbaiki kerusakannnya. Saat Anda merasa buntu ketika melakukan diagnosa, beristirahat sejenak sambil merenung mungkin akan memberikan inspirasi, namun saat berhadapan dengan orang maka cara yang paling baik adalah menyelesaikan masalah saat itu juga.
Sebuah contoh kasus
Ada seorang pelanggan setia, sebut saja namanya Budi, datang ke bengkel dengan keluhan pada transmisinya. Transmisinya sudah rusak parah, dan setelah melakukan negosiasi yang alot akhirnya Budi setuju untuk membeli sebuah transmisi bekas, celakanya transmisi tersebut pun susah dicari.
Setelah menunggu cukup lama dan akhirnya transmisi tersebut berhasil didapatkan ternyata ada bagian casingnya yang retak. Pemilik bengkel berusaha untuk mencari transmisi yang lain secepat mungkin. Ada beberapa kesalahan yang dilakukan dalam kasus ini, pertama pelanggan tidak diberikan informasi mengenai resiko menggunakan transmisi bekas dan tidak diberi informasi bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mencari transmisi bekas dan memasangnya ke mobil membutuhkan waktu, pelanggan terpaksa mengeluarkan uang untuk menyewa mobil selama mobil diperbaiki dan tentu saja hal ini akan menimbulkan kekecewaan pada pelanggan.
Menjaga kepuasan pelanggan merupakan pekerjaan rumit yang membutuhkan kehati-hatian. Jika pelanggan diberitahukan mengenai skenario terburuk ada ketakutan pelanggan akan beralih ke bengkel lain. Kita semua tahu apa yang akan terjadi jika kita berada dalam situasi sulit yang tidak diantisipasi,
Saat terjun ke dunia bisnis bengkel otomotif salah satu hal yang harus dihadapi adalah karyawan yang mengecewakan.
Seorang karyawan lama menjadi kecewa saat mengetahui karyawan lain yang lebih junior dapat menghasilkan uang lebih banyak dibandingkannya. Karena hal tersebut suasana bengkel menjadi sangat tidak nyaman. Memecat karyawan tersebut begitu saja mungkin adalah langkah terbaik, namun karena banyaknya pekerjaan yang menumpuk terpaksa karyawan tersebut dipertahankan. Saat karyawan tersebut memutuskan pindah ke bengkel lain memang akan menimbulkan sedikit kesulitan di bengkel, namun dengan membiarkannya pergi setidaknya akan memperbaiki suasana kerja bengkel.
Energi yang terkuras untuk merubah situasi yang tidak mengenakkan seperti itu biasanya sangat besar. Hubungan yang tidak baik itu juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Hal ini seperti perumpamaan klasik mengenai satu buah apel busuk yang ditaruh di dalam keranjang yang sama dengan buah apel yang segar dimana akan merusak seluruh apel. Seorang karyawan yeng negatif akan dapat memberikan pengaruh buruk dan merusak kesimbangan team secara keseluruhan.
Namun secara tidak sadar sebenarnya justru banyak pemilik bengkel yang juga perlu "diperbaiki".
Ini pejerjaan yang cukup sulit.
Beruntung jika pemilik usaha bengkel mobil menyadari bahwa dia memerlukan bantuan dan mengesampingkan ego dan gengsinya untuk meminta bantuan. Bantuan akan selalu tersedia diluar sana jika kita mau mencari dan memintanya.
Sebagai manusia kita akan selalu berhubungan dengan orang lain baik itu ditempat kerja, dilingkungan rumah, dan ditempat lainnya. Memiliki pemahaman tentang psikologi manusia akan dapat mengurangi stress.
Jika Anda pernah mengikuti kursus tentang sales, mungkin Anda akan memahami beberapa trik psikologi untuk mencairkan suasana dengan orang lain.
Mungkin Anda sedang berusaha membangun hubungan dengan pelanggan baru Anda.
Saat Anda melihat kaca mobil pelanggan Anda ditempel stiker klub bola tertentu, mungkin hal itu bisa digunakan sebagai bahan pembuka pembicaraan.
"Wow, stiker persija-nya keren Pak...Semalam seru sekali pertandingannya melawan Persib..Apakah Bapak menontonnya...?
Menunjukkan minat pada bidang yang sama terkadang dapat mencairkan suasana dan menghilangkan sekat saat akan mulai membina hubungan dengan orang lain.
Menjalin hubungan baik dengan seseorang sebenarnya cukup mudah dan hanya membutuhkan beberapa menit. Terkadang pelanggan tidak terlalu nyaman untuk mengutarakan alasan kenapa dia menolak service yang Anda tawarkan.
Berkaitan dengan karyawan ada juga trik yang harus kita lakukan agar karyawan dapat bekerja dengan maksimal. Berhadapan dengan staff kita memposisikan diri kita sebagai seorang sales. Kita secara terus menerus "menjual'' visi kita (tentang bisnis di masa depan) agar karyawan merasa terlibat dan termotivasi. Karyawan yang merasa dilibatkan biasanya akan bekerja lebih senang dan akan lebih produktif.
Berhadapan dengan karyawan Anda harus menunjukkan leadership yang kuat. Banyak buku - bagus yang membahas tentang leadership atau Anda dapat mengikuti kelas-kelas seminar leadership yang banyak diselenggarakan. Salah satu buku klasik yang sangat bagus membahas tentang leadership karangan Dale Carnegie yang berjudul How To Win Friends and Influence People.
Berdasarkan berbagai sumber menyebutkan ciri-ciri orang dengan leadership yang kuat adalah tidak mencela, merendahkan, atau mengeluh. Ia akan membuat orang lain merasa penting. Jika minggu ini bengkel sangat ramai, pastikan semua orang tahu bahwa hal itu tidak mungkin terjadi tanpa mereka. Ada beberapa orang yang mungkin sudah mempunyai jiwa leadership secara alami, tapi percalah hal tersebut ternyata bisa dipelajari dan dikembangkan.
Saya tahu dengan kesibukan Anda mengelola bisnis bengkel waktu sangat terbatas, tapi percayalah dengan mengivestasikan waktu Anda untuk mempelajari tentang sales dan managemen akan sangat bagus untuk keberlangsungan usaha Anda. Sisihkan waktu untuk mempelelajari kebutuhan pelanggan, bagaimana memenuhi kebutuhan pelanggan dan tentang bagaimana mendeskripsikan visi Anda dengan jelas. Dengan meningkatkan kemampuan pada hal-hal tersebut Anda akan merasakan perbedaan yang luar biasa pada usaha Anda kedepannya. Mari berkomitmen untuk meningkatkan skil "memperbaiki"orang disamping kemampuan kita memperbaiki mobil.
0 Response to "Memperbaiki Mobil VS Memperbaiki Orang"
Post a Comment