Jasa Trouble Shooting..? Bagaimana Menjualnya Pada Bengkel Mobil

Salah satu hal yang sering keliru dilakukan dalam pengelolaan bengkel mobil adalah menyangkut menjual jasa analisa yang dilakukan oleh Teknisi Diagnosa. Disini kita sedang membicarakan tentang pekerjaan yang dilakukan oleh seorang teknisi yang sangat terampil, teknisi yang sangat berpengalaman.

Teknisi tersebut menjadi seorang teknisi ahli diagnosa karena pengetahuannya yang luas serta kemampuan dan pengalamannya melakukan diagnosa pada mobil.

Teknisi dengan kualitas seperti itu layaknya seperti emas yang sangat berharga, namun sering kali  bengkel menjual jasa teknisi diagnosa tersebut seperti menjual jasa hanya untuk sekedar mengganti oli mesin mobil saja.


Melakukan diagnosa kerusakan pada kendaraan modern saat ini sangat kompleks, membutuhkan keahlian khusus dan pemahaman yang baik.

Namun, bengkel seringkali memberikan potongan harga atau bahkan menggratiskan biaya jasa pekerjaan diagnosa, sehingga bengkel melepaskan peluang mendapatkan keuntungan dan percaya atau tidak, hal ini akan meruntuhkan image bengkel di mata pelanggan.


Menjual jasa diagnosa merupakan salah satu jenis pekerjaan di bengkel yang sering tidak di kelola dengan benar untuk mendapatkan keuntungan.

Secara definisi, diagnosa merupakan pekerjaan yang tidak dapat didefinisikan, tidak dapat diprediksi dan oleh karena itu perlu dikelola dengan hati-hati.

Pekerjaan diagnosa harus dilakukan secara tuntas untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, diterapkan dengan benar untuk kepentingan teknisi diagnosa dan dapat memberikan keuntungan secara maksimal untuk bengkel.


Kebanyakan bengkel enggan menerima pekerjaan trouble yang memerlukan diagnosa yang rumit, karena pada dasarnya, hasil yang diharapkan cenderung tidak jelas.

Bengkel perlu belajar bagaimana mengelola pekerjaan diagnosa menjadi salah satu bagian yang sangat penting dan memberikan keuntungan bagi bisnis bengkel mobil.


Langkah pertama sangat perlu dan wajib dilakukan adalah:

Berhenti menggratiskan biaya pekerjaan diagnosa...!!!

Langkah kedua adalah berhenti menggratiskan estimasi yang memerlukan pekerjaan diagnosa.

Estimasi berbeda dengan diagnosa.
Memberikan estimasi gratis untuk keluhan seperti rem bunyi atau getaran pada ban mungkin masih wajar, tapi menerapkannya pada pekerjaaan yang memerlukan diagnosa merupakan masalah besar buat bengkel.

Kita memang tidak akan selalu tahu pekerjaan apa saja yang akan memerlukan diagnosa, tapi setidaknya cukup penting kita  meningkatkan kewasdpadaan terhadap kemungkinan tersebut.
Saat kita mengetahui perlu dilakukan diagnosa, segera beritahukan pelanggan.


Saat bengkel tidak menarik bayaran dari pekerjaan diagnosa atau menjualnya dengan sangat murah itu sama saja kita menyampaikan kepada pelanggan, bahwa pekerjaan paling sulit (diagnosa) yang kita kerjakan di bengkel harganya sangat murah.

Di atas semua itu, dengan melakukan hal tersebut sama saja menyuruh teknisi diagnosa, yaitu teknisi yang paling pintar dan berpengalaman dan biasanya mempunyai gaji paling tinggi melakukan pekerjaan yang nilainya sama dengan jasa pekerjaan penggantian oli.


Suka atau tidak suka, jika terjun ke bisnis bengkel mobil yang melayani perawatan berkala dan perbaikan maka akan bersentuhan dengan pekerjaan diagnosa. Bengkel harus berpikir bagaimana mengelola jenis pekerjaan tersebut menjadi menguntungkan. Jangan menghilangkan biaya diagnosa namun sebaliknya naikkan jasa pekerjaan diagnosa 25 % lebih tinggi dari floor rate bengkel.


Lakukan pembicaraan dengan pelanggan sebelum melakukan pekerjaan diagnosa. Beritahu pelanggan kemungkinan pekerjaan yang paling berat dari gejala yang timbul.

Kami belum tahu pasti apa penyebab kerusakan...

Mengenai biaya baru kita ketahui setelah mengetahui kerusakan...

Teknisi terbaik kami akan melakukan pemeriksaan yntuk mengetahui penyebab kerusakan dan secepatnya kami akan informasikan kepada Anda...

Sebagaian besar pelanggan akan menghargai penjelasan bengkel yang seperti ini --walaupun mungkin beberapa pelanggan tidak.

Jika kita tidak dapat menciptakan keuntungan dari pekerjaan diagnostik, maka lebih baik jangan melakukannya sama sekali. Intinya adalah ketika kita berbicara tentang diagnostik  kita berbicara sesuatu yang tidak biasa. Pelanggan kami mengetahui ini dan walaupun mereka khawatir karena kita meminta ijin mereka untuk melakukan diagnosa yang bisa murah atau mahal, mereka butuh mobil mereka, mereka memahami urgensi dan kita adalah ahlinya.

Banyak bengkel yang kesulitan menetapkan labor rate perjamnya. Karena ketidak efisienan kita atau kecenderungan kita memberikan diskon atau membuat estimasi yang tidak lengkap dan tepat, kita sering membuat praktek ini tidak berarti karena labor rate efektif menjadi turun dan keuntungan dari jasa jatuh dibawah dari seharusnya. Hal ini benar adanya jika kita menggratiskan biaya estimasi dari pekerjaan diagnosa dan akan bertambah parah jika kita memberikan potongan harga untuk jasa pekerjaan diagnosa yang sangat kompleks.

Jika kita membayar teknisi doiagnosa kita sebesar dua jam kerja  dan menagih kepada pelanggan hanya sebesar satu jam saja  maka labor rate efektif kita hanya setengah dari seharusnya. Kemampuan bengkel untuk menjaga labor rate efektif pada taua mendekati actual hourly rate yang akan memastikan bengkel memperoleh keuntungan dari pekerjaan diagnosa dan operasi jasa secara keseluruhan.

Labor rate efektif tidak ada hubungannya dengan produktivitas teknisi, lebih tepatnya, ini adalah cara mengukur seberapa baik kita mengkonversi jam kerja yang kita jual menjadi rupiah penjualan jasa secara aktual.

Jika kita mempunya labor rate diagnostic sebesar Rp. 500.000 maka kita seharusnya menghasilkan Rp.1000.000 untuk penjualan jasa diagnosa untuk dua jam kerja.


Labor rate efektif secara keseluruhan adalah tolok ukur kemampuan bengkel menjaga hourly rate bengkel.

Pada contoh berikut, kita bandingkan 2 transaksi yang mencakup dua jam kerja diagnosa:

Pertama menggunakan floor rate $100  dengan potongan harga 25 % untuk pelanggan.

Kedua menggunakan elevated diagnostic rate $125 per jam tanpa diskon. Kita membayar teknisi $30 per flate rate hour.

Dengan menggunakan floor rate $100 dan memberikan diskon 25 %, maka persentase laba kotor kita adalah 60 % dan keuntungan laba kotor kita $90. Labor rate efektif kita hanya $75.

Dengan elevated diagnostic rate seperti yang kita jelaskan diatas dan dengan disiplin tidak memberikan diskon jasa diagnosa kepada pelanggan maka persentase laba kotor mencapai 76% dan keuntungan laba kotor $190 dan labor rate efektif kita $125.

Bukankah itu perbedaan yang sangat besar..?

Pekerjaan diagnosa memang sulit, dan jika kita memberikan diskon pada pekerjaan tersebut  dan menurunkan laba serta labor rate efektif kita maka pekerjaan itu tidak layak dilakukan sama sekali.

Dalam menetapkan besaran diagnostic rate, bengkel harus berupaya menentukan angka yang kompetitif di pasar, tapi yang lebih penting adalah harga yang kita tetapkan harus dapat menutupi skema kompensaasi yang sudah ditentukan dan menghasilkan keuntungan yang wajar dari setiap pekerjaan diagnosa yang dilakukan. Jika kita terus menerus mengabaikan hal ini maka bengkel akan kehilangan keuntungan yang menghambat kemajuan bengkel.


Solusi yang munkin dilakukan adalah melakukan penyesuaian pada kedua ujungnya, satu jam kerja yang dibayar kepada teknisi dengan satu jam kerja yang ditagihkan kepada pelanggan.
Sangat disarankan untuk mereview apa yang ada di dalam setiap layanan diagnostik dan melakukan penyesuaian agar tetap kompetitif ( tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal) dan menguntungkan.

Labor rate efektif merupakan sangat penting untuk memastikan jam kerja bengkel menghasilkan penjualan dan keuntungan yang sudah diantisipasi saat menetapkan hourly rate.

Keberlangsungan usaha bengkel mobil mensyaratkan bengkel dibayar secara memadai untuk setiap labor hours yang dijual, dan memastikan kita mendapatkan keuntungan. Diagnostic time yang dijual harus dibayar per jam sesuai dengan bayaran teknisi per jam.

Teknisi diagnosa yang hebat merupakan aset berharga pada bisnis bengkel mobil. Ia merupakan teknisi dengan motivasi yang berbeda dari teknisi lainnya, dengan perspektif dan pendekatan yang berbeda. Jadikanlah mereka anggota tim yang berharga. Berikan bayaran secara baik. Pasarkan keahlian mereka dan pastikan mendapat untung dari hal tersebut.


Semua orang dapat melakukan penggantian oli atau rem, namun sedikit yang mampu melakukan diagnosa dan saya pastikan itu tidak mudah.  Pekerjaan diagnosa harus menjadi pusat dari marketing dan rencana strategis bengkel.

Harga adalah apa yang kita bayarkan, Nilai adalah apa yang kita peroleh. Pekerjaan diagnosa dan Teknisi diagnosa yang hebat dapat memberikan nilai yang besar untuk operasi bengkel, tapi itu jika bengkel memberikan harga yang layak atau memadai untuk layanan yang sangat penting dan berharga ini.



0 Response to "Jasa Trouble Shooting..? Bagaimana Menjualnya Pada Bengkel Mobil"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1