Bengkel Anda Sepi...?? Itu Bukan Kesalahan Mekanik Anda.

Jangan Salahkan Mekanik Jika Bengkel Anda Sepi...!!!


Apakah sikap dan kemampuan teknisi mempengaruhi kinerja bengkel..?

Tentu saja.

Tapi itu merupakan hanya salah satu penyebabnya, bukan penyebab utama. Jika produktivitas bengkel secara keseluruhan sangat rendah maka hal tersebut merupakan tanggung jawab managemen bengkel. Mari kita lihat beberapa penyebab rendahnya produktivitas bengkel.


Bengkel Anda Sepi...??  Itu Bukan Kesalahan Mekanik Anda.


Hal pertama yang disorot adalah bagaimana Anda menetapkan ongkos kerja bengkel. Banyak jam kerja di bengkel yang terbuang karena ketidaktahuan bagaimana menerapkannya. Salah satunya,  jam kerja yang terkait pekerjaan pemeriksaan dan analisa. Saat Mekanik diberikan work order tanpa ada arahan jelas tentang apa yang harus dilakukan atau kapan harus berhenti dan mengajukan jasa pemeriksaan maka akan sangat banyak jam kerja yang terbuang dan tidak dapat dikembalikan lagi.

Berikutnya adalah training. Training untuk service advisor dan teknisi merupakan faktor penting untuk meningkatkan produktivitas bengkel. Namun jangan lupakan training in-house. Seluruh kebijakan dan prosedur kerja harus selalu dievaluasi dan dilakukan penyesuain jika memang diperlukan.

Seluruh anggota tim harus mengikuti prosedur yang ditetapkan. Tanpa adanya prosedur yang jelas maka keuntungan akan melayang. Jika bengkel Anda belum mempunyai standard operation procedure yang jelas maka sebaiknya susunlah terlebih dahulu. Setiap organisasi perusahaan yang sukses pasti mempunyai standard procedure yang terperinci dan dipatuhi oleh seluruh karyawannya.

Area berikutnya yang perlu menjadi perhatian adalah layout bengkel.

Apakah bengkel tertata rapih ..?

Apakah tools dapat diakses mekanik dengan mudah..? atau teknisi banyak menghabiskan waktu untuk mencari peralatan kerja.

Apakah stok barang disusun rapih dan mudah dicari.?

Apakah teknisi mempunyai komputer khusus untuk mengakses service informasi atau harus menunggu komputer yang digunakan bagian administrasi.

Hal-hal ini dapat membuang jam kerja yang harusnya dapat dikonversi menjadi rupiah.

Berikutnya adalah penjadwalan. Bengkel yang baik harus  mempunyai sistem untuk dapat mengatur penjadwalan pekerjaan yang dilakukanknya setiap hari sesuai dengan kapasitas bengkel untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.

Sebelum pelanggan tiba di bengkel periksa dulu riwayat peraikan kendaraannya. Periksa setiap rekomendasi perbaikan dan catatan sebelumnya untuk membuka peluang melakukan penjualan.

Disini, kuncinya adalah persiapan.

Pelanggan yang sudah dijadwalkan melakukan penggantian oli rutin mungkin lupa bahwa sebelumnya sudah diinformasikan untuk melakukan penggantian ban pada service berikutnya. Ingatkanlah pelanggan mengenai hal tersebut saat melakukan follow up penjadwalan service sehingga kita bisa melakukan persiapan yang diperlukan, seperti pengadaan spare part dan alokasi teknisi yang mengerjakan. Hal ini akan meningkatkan produktivitas dan efektivitas bengkel secara keseluruhan.

Masalah lain yang perlu diperhatikan adalah  service advisor dan beban kerjanya. Pada beberapa bengkel seorang service adviser mempunyai beberapa tugas dan tanggung jawab sekaligus, seperti sebagai petugas penerima pendaftaran service pelanggan, mengangkat telepon dari pelanggan, mengatur penjadwalan, mengarahkan mobil pelanggan, pemesanan sparepart dan penjualan.

Semua tugas-tugas tersebut merupakan hal-hal yang sangat penting dalam operasional bengkel sehari-hari. Namun semua itu tidak ada artinya jika bengkel tidak dapat melakukan penjualan.

Pelajari kembali proses pekerjaan di bengkel Anda..
Apakah estimasi pekerjasan dapat dilakukan dengan cepat dan dapat langsung dieksekusi oleh teknisi ..??
Jika tidak, ini merupakan salah satu penghambat produktivitas bengkel. Pelajari secara seksama setiap proses kerja yang dilakukan staff bengkel. Semakin banyak estimasi yang dapat diselesaikan maka semakin banyak peluang menghasilkan profit. Penambahan jumlah service adviser atau asisten yang dapat membatunya mungkin salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas bengkel.

Mengetahui secara pasti kapasitas bengkel Anda merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas bengkel. Angka ini mungkin berbeda-beda pada setiap bengkel, jadi Anda harus mempelajarinya sendiri. Berapa kapasitas bengkel yang mungkin bisa dimaksimalkan perharinya untuk memaksimalkan keuntungan. Tetapkan target kerja yang harus dicapai teknisi perminggu atau perbulannya. Mempunyai target yang jelas yang harus dicapai setiap posisi di bengkel akan mempermudah mencapai hasil yang ingin dicapai bengkel secara keseluruhan.

Menyangkut dengan tugas dan tanggung jawab teknisi di bengkel, ingatlah fakta penting bahwa teknisi memiliki kendali atas efisiensi dan efektivitas kerjanya sendiri. Jika teknisi diberikan pekerjaan troubleshooting maka waktu yang dibutuhkan teknisi tersebut menyelesaikan tugas tersebut sangat tergantung skil dan pengalaman teknisi itu sendiri.

Memang banyak faktor yang sangat mempengaruhi produktivitas bengkel, seperti sistem penggajian teknisi bengkel, mempekerjakan orang yang sesuai dengan posisinya. Namun mungkin yang paling berpengaruh adalah soal kepemimpinan.

Pemilik bengkel atau manager bengkel harus memahami setiap proses kerja di bengkel. Tetapkan target yang ingin dicapai dan buat sistem untuk dapat memantau produktivitas bengkel yang ingin dicapai tersebut. Berikan feedback pada kemajuan yang dilakukan service advisor dan teknisi. Berikan penghargaan pada setiap peningkatan penjualan dan produktivitas seberapa kecil pun itu.

Intinya adalah, saat Anda merasa tidak puas dengan produktivitas bengkel, maka Anda perlu melakukan evaluasi pada setiap aspek di bengkel yang dapat mempengaruhi produktivitas.

Setiap perbaikan yang dilakukan harus membuat teknisi Anda termotivasi, jika mereka sudah termotivasi maka produktivitas bengkel akan  ikut meningkat.





0 Response to "Bengkel Anda Sepi...?? Itu Bukan Kesalahan Mekanik Anda."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1